The 33Rd Workshop On Managing Potential Conflict In The South China Sea Dilakukan Di Grand Maerakaca
Semarang 08 Agustus 2024 - `Workshop on Managing Potential Conflict in the South China Sea dilaksanakan di Grand Maerakaca. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mendorong penguatan kerja sama antar negara-negara di kawasan Laut Cina Selatan dan melakukan pengelolaan berkelanjutan, serta menjadi forum utama bagi negara-negara tersebut untuk melakukan diskusi secara konstruktif untuk menghasilkan hasil yang positif guna menghadapi berbagai macam isu yang berkembang.
Berbagai pihak yang terlibat di kawasan Laut Cina Selatan telah melakukan perlindungan, restorasi, serta rehabilitasi ekosistem mangrove dan kemaritiman dengan menetapkan kebijakan, memantau pertumbuhan mangrove, serta melakukan pemberdayaan masyarakat lokal guna meningkatkan kapasitas dan edukasi.
‘The 33rd Workshop on Managing Potential Conflict in the South China Sea’ dihadiri oleh beberapa tokoh penting, Dino Pati Djalal dari Pusat Studi Asia Tenggara serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Widi Hartanto sebagai Kehutanan Provinsi Jawa Tengah yang mewakili Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah.
Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1990 di Bali, Indonesia dan sudah berlalu lebih dari 30 tahun. Workshop ini menjadi saksi komitmen yang kuat dari berbagai pihak yang terlibat dalam kurun waktu tiga dekade terakhir. Dengan adanya gejolak geopolitik serta perubahan lanskap regional tidak menjadi penghalang pihak tersebut untuk menjalin kerja sama. Sejak awal, mereka sepakat untuk fokus pada kesamaan dan kepentingan bersama.
Alasan kegiatan ini dilakukan di Grand Maerakaca karena pada kawasan ini terdapat hutan mangrove yang sesuai dengan tujuan kegiatan ini, dalam isu kemaritiman yang khususnya mengenai hutan bakau sebagai isu teknis utama. Terdapat beberapa delegasi dari 4 negara, yaitu Indonesia, Taipei, Vietnam, dan Filipina. Para peserta diberikan pelatihan mengenai isu lingkungan kemaritiman, khususnya soal hutan bakau sebagai isu utama.
Selain melakukan kegiatan penanaman mangrove, terdapat pameran loka
produk dalam bentuk kopi dan kain batik khas mangrove yang dapat dicoba dan
dibeli sebagai oleh-oleh.
Penulis : Ersita Hana Salsabila & Azzahra
Editor : Favian F Reyhanif